You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
selebaran larangan pkl monas
Selebaran berisi larangan berbelanja makanan dan minuman di dalam areal Taman Monas yang disebar pihak pengelola, membuat para Pedagang .
photo Andry - Beritajakarta.id

Pengunjung Monas Belum Kena Denda Rp 20 Juta

Pengunjung Taman Monumen Nasional (Monas) yang nekat berbelanja pada pedagang kaki lima (PKL), belum dikenakan denda maksimal Rp 20 juta. Pasalnya, saat ini Unit Pengelola Taman Monas masih dalam tahap sosialisasi sanksi sesuai Peraturan Daerah (Perda) No.8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Kalau kita pikir sosialisasi sudah cukup, baru kita lakukan sanksi tersebut

"Jadi begini, masalah sanksi itu masih tahap sosialisasi. Kalau kita pikir sosialisasi sudah cukup, baru kita lakukan sanksi tersebut," kata Kepala Unit Pengelola (UP) Taman Monas, Firdaus Rasyid kepada beritajakarta.com, Minggu (20/4).

Firdaus melanjutkan, pertimbangan pihaknya masih melakukan sosialisasi, karena melihat banyaknya pengunjung Monas yang berasal dari luar Jakarta. "Setelah sosialisasi kita anggap cukup, baru kita akan lakukan tindakan. Nanti ada jaksa, Satpol PP, polisi, tentara dan dari pihak kita sendiri," tegasnya.

Selebaran Denda Disebar, PKL Monas Mencak-mencak

Firdaus menjelaskan, pelaksanaan aturan ini membutuhkan dukungan dan tindakan bersama dari Walikota Jakarta Pusat yang memiliki unsur penegak perda. Artinya, aturan tersebut tidak akan berjalan dengan baik jika hanya mengandalkan pihaknya di UP Taman Monas.

"Karena Monas bukan hanya milik pengelola, tapi semuanya. Makanya kita juga harapkan dukungan. Apalagi UP Taman Monas baru resmi beroperasi 1 Januari lalu," tuturnya.

Terkait aksi protes PKL dengan selebaran denda pengunjung, Firdaus menilai hal itu merupakan sesuatu yang biasa. Menurutnya setiap adanya kebijakan baru, selalu saja ada pihak yang pro dan kontra. 

"Itu biasa. Bila kebijakan baru ada kontra itu biasa, apalagi itu kepentingan mereka, karena pembeli jadi tidak ada," ujarnya.

Lebih jauh Firdaus mengutarakan, dalam menertibkan penertiban PKL Monas, pihaknya menggunakan pasal 27 dari Perda Tribum sebagai payung hukum. Sedangkan, bagi pembeli diberlakukan pasal 25.

"Pasal 27 hanya fokus kepada pedagang yang ujungnya malah berbenturan. Makanya kami terapkan juga pasal 25 buat pengunjung. Artinya dua pasal tersebut kami berlakukan, baik PKL maupun pengunjung," jelasnya.

Ia berharap, penerapan pasal 25 Perda Tribum yang mengatur sanksi bagi pengunjung ini mampu berjalan efektif dan sesuai harapan. Di mana para PKL di areal Taman Monas akan hilang dengan sendirinya lantaran tidak ada pengunjung yang membeli barang dagangan mereka.

"Saya harap penerapan pasal 25 ini bisa efektif karena pengunjung tidak punya bekingan seperti halnya para PKL," cetusnya.

Ia menambahkan, kekuatan personel keamanan yang dimiliki jajarannya sangat terbatas. Maka itu penataan PKL liar di Taman Monas membutuhkan komitmen dan gerakan bersama-sama dari seluruh unsur.

Tentunya, ancaman Pemprov DKI dan sosialisasi ini ditanggapi negatif oleh para pedagang. Ali Usman, pedagang bakso di kawasan Monas menuturkan, pendapatannya langsung menurun drastis karena banyak pengunjung yang takut membeli dagangannya.

“Semua pengunjung takut kena pasal sama denda Rp 20 juta. Tadi saja ada anak mau beli minum tapi nggak jadi karena takut didenda. Aturan sanksi denda bagi pengunjung yang berbelanja di dalam kawasan Monas ini mencelakakan para pedagang,” keluhnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Puskesmas Mampang Prapatan Wakili Jaksel di Lomba Konvensi Mutu Tingkat Provinsi

    access_time05-11-2024 remove_red_eye2206 personTiyo Surya Sakti
  2. Rintik Hujan Diprediksi Basahi Jaksel dan Jaktim di Malam Hari

    access_time30-10-2024 remove_red_eye1259 personTiyo Surya Sakti
  3. Pemprov DKI Adakan Rakor Pilkada Ramah Anak

    access_time29-10-2024 remove_red_eye1215 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. DPRD-Kanwil Kemenag DKI Bahas Sekolah Madrasah Gratis

    access_time29-10-2024 remove_red_eye1067 personDessy Suciati
  5. Pimpinan Dewan-Pj Gubernur DKI Teken MoU KUA-PPAS APBD 2025

    access_time01-11-2024 remove_red_eye984 personDessy Suciati